Hari
Kartini
Indonesia
sebagai Negara bekas jajahan tentunya memiliki sosok pahlawan yang patut kita kenang.
Tak terkecuali pahlawan perempuan kita Rajen Ajeng Kartini yang selalu kita
peringati setiap tanggal 21 April. Sebagaimana kita ketahui bahwa RA Kartini sebagai
sosok emasipasi wanita, pahlawan perempuan Indonesia, yang berhasil mengangkat
derajat perempuan Indonesia dan membuktikan bahwa perempuan tidak seperti yang
mereka pikirkan pada zaman tersebut. Bukan
dengan tindakan kekerasan, tapi tetap radikal demi memperjuangkan kebenaran
yang dipercayainya. Setelah beberapa decade RA Kartini wafat, pergerakan kaum wanita
semakin memberikan efek yang luar biasa terhadap pergerakan bangsa Indonesia
dari belenggu penjajah. Karena, semakin menggebuhnya semangat wanita untuk tetap
terus mempertahankan Indonesia. Terbukti dengan munculnya beberapa pahlawan wanita
seperti Hj. Fatimah Siti Hartinah Soeharto, Hj. Fatmawati Soekarno dan lain
sebagainya. Yah, bisa dikatakan bahwa RA Kartini ini sebagai motor penggerak pahlawan
wanita Indonesia.
Dalam memperingati hari
Kartini banyak hal yang bisa dilakukan baik
itu dari kalangan muda maupun sampai kekalangan yang tua. Dalam kalangan pemuda-pemudi
Indonesia biasanya dalam memperingati perjuangan R.A Kartini melakukan ajang lomba
busana, baju adat, balap gerobak sapi, tenis pakai kebaya, fashion show, dan masih
banyak lagi. Yang menjadi sebuah pertanyaan, apa relasi antara lomba-lomba tersebut
dengan hari Kartini? Dengan adanya lomba tersebut bisa membangun hubungan emosional.
Lalu bagaimana kita memaknai Hari Kartini? Sederhana saja, baik laki-laki maupun
perempuan patut memperingati Hari Kartini sebagai momentum untuk melakukan introspeksi
diri agar bisa menjadi lebih baik dari apa yang sebelumnya dan tetap menjaga
rasa nasionalisme.